Sistem Manajemen Dalam Suatu Industri Kertas
Dalam suatu industri khususnya industri-besar merupakan suatu komunitas yang perlu diatur kinerjanya agar dapat berjalan dengan baik sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Contoh suatu industri kertas dengan skala besar.sebagaimana terlihat pada banyaknya peralatan dengan ukuran yang besar, dengan demikian tentunya diperlukan operator yang pengoperasikan peralatan-peralatan tersebut, oleh karenanya diperlukan adanya pengorganisasian yang baik dalam sistem tersebut.
Manajemen Berdasarkan Sumber Daya Manusia
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen.Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemenelemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen.Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemenelemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
1. Manusia
2. Material
3. Metode
4. Mesin
5. Market
6. Lingkungan
2. Material
3. Metode
4. Mesin
5. Market
6. Lingkungan
Keenam elemen sistem tersebut (M5L) yang saling mendukung agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut, sebagaimana yang dapat digambar dalam bentuk diagram tulang ikan (fish-bone) ,Sistem manajemen yang baik sebagaimana yang digambarkan pada, harus dapat menyatukan sekumpulan karyawan(manusia) yang bekerja secara kontinyu pada suatu industri, yang dapat mengubah material agar dapat mempunyai nilai lebih, dengan menggunakan peralatan (mesin) dengan metoda tertentu, dimana jumlah dari produksi material tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen atau pasar (market) dan juga harus memperhatikan faktor lingkungan baik secara mikro maupun makro.
Diantara elemen-elemen dalam sistem tersebut, yang mempunyai peran yang cukup besar adalah manusianya, dimana dalam era sekarang ini, manusia merupakan salah satu bagian dari sumber daya, yang selanjutnya disebut dengan sumber daya manusia (sdm). Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi mempunyai kemampuan (skill),pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience) yang berbeda.Berdasarkan hal tersebut, organisasi dalam suatu industri (perusahaan)dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen pelaksana.
Manajemen puncak
Dalam sistem organisasi, manajemen puncak merupakan manajemen tertinggi, dimana orang-orang yang duduk pada posisi ini mempunyai tugas yang cukup berat karena harus memutuskan hal-hal penting dan mengatur yang menyangkut kelangsungan hidup dan keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Orang yang duduk pada manajemen puncak ini biasanya disebut dengan direktur dan juga pemilik modal dalam perusahaan, atau yang tergabung dalam bentuk dewan (dewan direksi, dewan komisaris). Dewan Direksi dapat terdiri dari Direktur Utama,Direktur Keuangan dan Umum serta Direktur Produksi dan Teknik.
Dalam sistem organisasi, manajemen puncak merupakan manajemen tertinggi, dimana orang-orang yang duduk pada posisi ini mempunyai tugas yang cukup berat karena harus memutuskan hal-hal penting dan mengatur yang menyangkut kelangsungan hidup dan keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Orang yang duduk pada manajemen puncak ini biasanya disebut dengan direktur dan juga pemilik modal dalam perusahaan, atau yang tergabung dalam bentuk dewan (dewan direksi, dewan komisaris). Dewan Direksi dapat terdiri dari Direktur Utama,Direktur Keuangan dan Umum serta Direktur Produksi dan Teknik.
Manajemen menengah
Manajemen ini terdiri dari pimpinan-pimpinan pabrik (dalam suatu industri, misalnya industri petrokimia, industri pupuk dapat terdiri lebih dari satu pabrik), atau kepala-kepala divisi. Tugas dari bagian ini adalah mengembangkan dan menjalankan rencanarencana yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak
Manajemen ini terdiri dari pimpinan-pimpinan pabrik (dalam suatu industri, misalnya industri petrokimia, industri pupuk dapat terdiri lebih dari satu pabrik), atau kepala-kepala divisi. Tugas dari bagian ini adalah mengembangkan dan menjalankan rencanarencana yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak
Manajemen pelaksana
Pada tingkat ini, terdiri dari personil yang melaksanakan tugas yang telah dikembang oleh manajemen menengah dan bertanggung jawab kepadanya.
Pada tingkat ini, terdiri dari personil yang melaksanakan tugas yang telah dikembang oleh manajemen menengah dan bertanggung jawab kepadanya.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka semakin tinggi tingkat manajemennya akan diduduki oleh semakin sedikit jumlah personilnya, sebaliknya demikian pula sebaliknya tingkat manajemen pelaksana terdiri dari jumlah personil yang cukup banyak, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida dengan kerucut. Sebalik untuk tugas dan tanggung jawab,semakin tinggi tingkat manajemen, maka dia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi, hal ini digambarkan dalam bentuk piramida terbalik dengan kerucut , Organisasi dalam bentuk “Line and Staff system” merupakan bentuk yang sering digunakan sebagai organisasi dalam suatu manajemen. Ada dua kelompok orang 1.orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi sistem line and staf ini yaitu :
a. Sebagai garis atau line yaitu orang–orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan .
b. Sebagai staff yaitu orang – orang yang melaksanakan tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya , dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran – saran kepada unit operasional.
b. Sebagai staff yaitu orang – orang yang melaksanakan tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya , dalam hal ini berfungsi untuk memberikan saran – saran kepada unit operasional.
Secara umum, dalam suatu perusahaan atau industri, person (orang) yang bekerja didalamnya terdiri dari:
1. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan (untuk perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Swasta) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya dibantu oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur Teknik dan Direktur Keuangan dan Umum.
2. Direktur Teknik membawahi bidang teknik dan produksi. Sedangkan Direktur Keuangan dan Umum membidangi kelancaran keuangan perusahaan.
3. Beberapa Kepala bagian yang berada dibawah direktur-direktur diatas akan bertanggung jawab membawahi bagian dalam perusahaan,sebagai pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
4. Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya.
5. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
Cara menyeleksi karyawan / prosedurnya / persyaratnya
Definisi Proses Rekrutmen dan Seleksi
Menurut Cascio (2003) dan Munandar (2001), proses rekrutmen adalah suatu
proses penerimaan calon tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja
(lowongan pekerjaan) pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan;
sedangkan proses seleksi adalah proses pemilihan calon tenaga kerja yang paling
memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dengan demikian, proses
rekrutmen merupakan proses awal yang dilakukan dalam pencarian tenaga kerja,
sedangkan proses seleksi terjadi setelah ada sejumlah calon karyawan yang mendaftar
atau terdaftar melalui proses rekrutmen.
Munandar (2001) menjelaskan bahwa sasaran seleksi adalah suatu
rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon
untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinankemungkinan
dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
Tugas seleksi adalah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seorang atau
sejumlah orang (sesuai dengan jumlah orang yang diperlukan) yang paling memenuhi
persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini berarti, dalam proses
seleksi perusahaan atau organisasi akan memilih calon karyawan yang ‘diperkirakan
atau diramalkan’ akan berhasil menjalankan pekerjaannya dengan baik. Dengan kata
lain, akan memilih calon karyawan yang paling tepat untuk pekerjaan tertentu.
Tahap-tahap Proses Rekrutmen dan Seleksi
Proses pencarian calon karyawan untuk ditempatkan dalam suatu jabatan
tertentu dalam suatu perusahaan atau organisasi, pada umumnya meliputi proses
rekrutmen (pencarian calon karyawan) serta seleksi (pemilihan calon karyawan), yang
secara terinci meliputi kegiatan di bawah ini.
1. Proses rekrutmen
- memasang iklan di berbagai media cetak, seperti koran, majalah, tabloid; atau di
radio dan televisi
- pendekatan langsung ke sekolah, universitas, lembaga-lembaga pendidikan
kejuruan atau pusat-pusat kursus
- para karyawannya sendiri yang akan mengajukan kenalan atau anggota
keluarganya yang dapat mereka jamin ‘kebaikan’ kerjanya
- pencari kerja melamar sendiri di perusahaan-perusahaan.
2. Seleksi calon karyawan
- seleksi surat-surat lamaran
- wawancara awal
- ujian, psikotes, wawancara
- penilaian akhir
- pemberitahuan dan wawancara akhir
- penerimaan
Dalam setiap tahap seleksi ini, ada calon karyawan yang ditolak sehingga tidak
dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya.
4
Peramalan Kemungkinan Keberhasilan Calon Karyawan
Dalam proses seleksi, salah satu cara yang umumnya dilakukan adalah
melakukan pemeriksaan atau tes psikologis pada calon karyawan yang digunakan
untuk meramalkan kemungkinan keberhasilan calon karyawan dalam jabatan atau
pekerjaan tertentu. Ada berbagai alat ukur psikologis yang umumnya digunakan
dalam proses seleksi, yaitu:
- tes kecakapan/kemampuan kognitif
- tes kepribadian objektif
- tes kepribadian proyektif
- tes situasional
- informasi biografi
- wawancara
Bagaimana pelamar kerja dapat terpilih menjadi calon karyawan yang tepat?
Pertanyaan ini yang selalu muncul dalam pikiran setiap pelamar kerja. Untuk itu, akan
dilakukan berbagai usaha, antara lain: mempersiapkan kemampuan, mempersiapkan
fisik, membuat surat lamaran yang baik, menyusun daftar riwayat pekerjaan yang
baik, mengirimkan foto dengan tampilan wajah dan pakaian yang terbaik, membuat
kesan yang baik saat diwawancara. Berikut ini secara rinci akan dibahas berbagai hal
yang perlu dilakukan oleh seorang pelamar kerja.
1. Persiapan memilih lowongan pekerjaan
Dalam berbagai media cetak, setiap hari pasti ada iklan lowongan pekerjaan
untuk berbagai jenis pekerjaan. Pilihlah lowongan pekerjaan yang paling sesuai
dengan bidang pendidikan anda atau yang paling anda minati. Selain itu, jika
memungkinkan pilihlah pekerjaan pada jenis perusahaan atau organisasi yang
anda minati, misalnya perusahaan minyak, perusahaan perbankan, lembaga
pendidikan, dan sebagainya.
Pilihan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang pendidikan dan
minat akan membuat anda merasa lebih mantap dalam menulis surat lamaran dan
daftar riwayat hidup serta ketika mengikuti wawancara seleksi.
5
2. Persiapan kemampuan
Dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja, seringkali bekal
pendidikan formal tidaklah cukup. Diperlukan berbagai kemampuan dan
keterampilan lain yang mendukung kesiapan kerja anda. Misalnya saja anda
melamar pekerjaan sebagai staf penjualan. Tidaklah cukup jika anda hanya
memiliki ijazah dalam manajemen pemasaran, tetapi diperlukan kemampuan
‘menjual’ yang dapat anda peroleh antara lain dengan menjadi tenaga penjualan
pada kegiatan pameran, menjadi anggota seksi dana dalam kepanitiaan tertentu.
Selain itu, kemampuan dan keterampilan lain dapat anda peroleh dari kursus atau
seminar yang berkaitan dengan bidang tertentu.
3. Persiapan fisik
Untuk dapat memasuki dunia kerja, tentunya anda harus memiliki fisik yang
sehat. Perusahaan tentu tidak ada menerima karyawan yang dari penampilan
fisiknya saja terlihat tidak sehat atau memiliki kecenderungan sering ke dokter.
Bagi pelamar kerja wanita, perhatikan juga jenis pekerjaan yang anda lamar.
Cukup banyak perusahaan yang tidak menerima calon karyawan wanita yang akan
segera menikah atau sedang hamil. Oleh karena itu, ketika anda akan melamar
pekerjaan, sebaiknya tundalah rencana untuk menikah atau memiliki anak dalam
waktu yang berdekatan dengan proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
4. Persiapan surat lamaran dan daftar riwayat hidup
Surat lamaran merupakan cerminan diri anda. Oleh karena itu, buatlah surat
lamaran dan daftar riwayat hidup yang memberikan kesan pertama yang baik.
Seringkali penolakan terhadap calon karyawan sudah dimulai ketika perusahaan
membaca surat lamaran. Surat lamaran yang umumnya dengan segera ditolak
adalah surat lamaran yang salah mencantumkan nama dan alamat perusahaan;
tidak menuliskan kode pekerjaan yang dilamar; surat lamaran kotor dan tidak
rapih; ditulis secara bertele-tele; banyak salah ketik atau salah eja; tidak
menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar; tidak
ditulis dengan menggunakan format surat lamaran yang umum; tidak menyertakan
ijazah, sertifikat atau daftar riwayat hidup yang mendukung; tidak ditandatangani,
atau bahkan hanya karena tidak menyertakan foto pelamar kerja.
6
5. Persiapan foto yang menarik
Foto yang anda sertakan dalam surat lamaran merupakan salah satu hal yang
membentuk citra diri anda. Oleh karena itu, tampilkan diri anda sebaik-baiknya
dalam foto, misalnya dengan mengenakan pakaian yang rapih dengan warna yang
netral dan polos, merapihkan sisiran rambut anda dan tidak menutupi telinga,
posisi tubuh tegak dan pandangan lurus ke depan, serta dengan senyum yang
manis tanpa terlihat gigi.
6. Persiapan mengikuti wawancara kerja
Wawancara kerja merupakan suatu langkah penting yang menentukan
diterima atau tidaknya diri anda dalam pekerjaan yang anda lamar. Oleh karena
itu, persiapan diri anda sebaik-baiknya untuk mengikuti wawancara, antara lain
dengan penampilan diri yang baik, menyiapkan berbagai dokumen seperti surat
lamaran, daftar riwayat hidup, ijazah dan sertifikat lain yang mendukung,
mengetahui dengan tepat apa yang dikerjakan oleh karyawan dalam bidang
pekerjaan yang anda lamar, mampu menjawab setiap pertanyaan pewawancara
dengan baik, menampilkan bahasa tubuh yang tepat.
7. Persiapan mengikuti tes psikologis
Sampai saat ini, tes psikologis masih dianggap sebagai momok yang paling
menakutkan dalam proses pencarian kerja karena dianggap sebagai tahapan yang
paling menjatuhkan. Hal ini mungkin ada benarnya karena dari tes psikologis
inilah dapat diramalkan kemungkinan keberhasilan calon karyawan dalam bidang
pekerjaan yang dilamarnya.
Dari hasil tes psikologis akan diketahui secara lebih mendalam mengenai
kemampuan, minat dan bakat, kepribadian calon karyawan, serta kesesuaian calon
karyawan dengan bidang pekerjaan yang akan dimasukinya. Tentunya perusahaan
atau organisasi akan memilih calon karyawan yang paling tepat untuk lowongan
pekerjaan yang ada, yaitu calon karyawan yang memiliki latar belakang
pendidikan, kemampuan, minat, bakat, dan kepribadian yang sesuai untuk
pekerjaan sehingga diperkirakan akan menghasilkan prestasi kerja yang optimal
dalam pekerjaan. Oleh karena itu, ikuti tes psikologis dengan sebaik-baiknya agar
hasil tes psikologis benar-benar menggambarkan diri anda dan dapat digunakan
untuk meramalkan keberhasilan anda dalam bidang pekerjaan yang anda lamar.
7
Strategi menulis surat lamaran kerja
Surat lamaran kerja merupakan ‘promosi’ tentang diri anda, dimana anda
memasarkan diri anda melalui kertas. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan
dalam menulis surat lamaran:
• Tuliskan secara jelas jabatan atau posisi yang anda lamar. Jangan menulis bahwa
anda melamar untuk jabatan atau posisi apa saja, tetapi tuliskan anda akan melamar
pada pekerjaan “A” dengan alasan tertentu, misalnya karena sesuai dengan latar
belakang pendidikan anda atau karena anda berminat untuk bekerja dalam jabatan
tersebut.
• Tunjukkan minat atau ketertarikan yang tinggi terhadap jabatan atau perusahaan
yang ingin anda lamar. Tunjukkan juga sisi positif serta keunggulan diri anda secara
wajar dan tidak berlebihan.
• Tulislah surat secara singkat, jelas, padat, dan jujur dengan menggunakan bahasa
yang baik, benar dan resmi.
• Teliti dalam menuliskan semua hal penting, misalnya nama perusahaan, nama
pejabat, unit kerja, atau biro SDM yang akan menyeleksi surat lamaran anda, nama
diri anda, nama jabatan yang dilamar.
• Tulislah surat dengan tinta hitam yang rapih dan jelas, dan menggunakan huruf yang
formal seperti Arial, Times New Roman atau Verdana dengan ukuran 11 atau 12pt.
• Tulislah surat di atas kertas putih polos dengan ukuran kuarto, A4, atau folio dengan
berat 70 atau 80 mg.
• Sertakan dokumen-dokumen penting, seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat kursus
atau seminar, surat referensi, serta dokumen lain yang berkaitan dengan lowongan
pekerjaan.
• Sertakan daftar riwayat hidup yang lengkap dan jelas.
• Sertakan foto berwarna atau hitam putih berukuran 4 x 6 cm dengan penampilan
wajah dan pakaian yang baik.
• Buatlah alamat e-mail yang baik dan terkesan dewasa. Misalnya, hindari alamat email:
penggemarcoklat@lycos.com, akusendiri@hotmail.com, sicantik@yahoo.com
• Sebaiknya tidak mencantumkan jumlah gaji yang diharapkan atau pernah diterima
dalam surat lamaran.
8
Membuat daftar riwayat hidup yang menjual
Daftar riwayat hidup atau seringkali disebut CV (curriculum vitae) merupakan
cermin tentang diri anda bagi perusahaan tempat anda melamar kerja. Melalui daftar
riwayat hidup, perusahaan akan dapat membayangkan bagaimana diri anda. Oleh
karena itu, buatlah daftar riwayat hidup dan benar-benar mencerminkan diri anda.
Sama halnya dengan menulis surat lamaran, daftar riwayat hidup haruslah ditulis
dengan menggunakan kertas putih polos yang berukuran sama dengan surat lamaran,
menggunakan warna hitam dengan huruf formal, dan ditulis dengan singkat dan padat.
Daftar riwayat hidup berisi: (1) identitas lengkap diri anda, yaitu nama lengkap,
tempat dan tanggal lahir, alamat asal dan alamat terakhir yang dapat dihubungi, nomor
telepon rumah, HP, dan alamat e-mail; (2) riwayat pendidikan, yang meliputi
pendidikan formal mulai dari SD sampai dengan pendidikan terakhir, serta pendidikan
non-formal seperti kursus-kursus keterampilan yang berkaitan dengan lowongan
pekerjaan; (3) riwayat pekerjaan, yaitu di perusahaan mana saja anda pernah bekerja;
(4) keterampilan khusus atau spesialisasi yang anda miliki dalam bidang tertentu,
misalnya komputer atau bahasa asing; (5) pengalaman organisasi yang penting dan
berkaitan dengan lowongan pekerjaan; serta (6) daftar referensi, yang terdiri dari
nama, alamat, dan nomor telepon pemberi referensi.
- Dalam kondisi kendala-kendala tertentu, tiga hal pokok keputusan penempatan karyawan baru antarunit adalah antara lain dalam rangka promosi, pengalihan, dan penurunan pangkat. Tiap keputusan seharusnya dilekatkan dengan orientasi dan tindak lanjut apakah penempatan disebabkan oleh penurunan jumlah karyawan, penggabungan (merger), akuisisi, atau perubahan internal dari kebutuhan penempatan staf. Hal ini penting dalam rangka jastifikasi penerapan fungsi koordinasi dengan adanya karyawan baru. Kebutuhan penempatan karyawan (manajemen dan non-manajemen) dipenuhi melalui dua cara, yaitu menyewa dari pihak luar perusahaan (rekrutmen eksternal) dan penugasan kembali karyawan yang ada atau disebut sebagai penempatan dari dalam (rekrutmen internal). Sering terjadi penugasan kembali karyawan yang ada untuk menempati posisi barunya tanpa melalui program orientasi. Dengan anggapan bahwa para karyawan berpengalaman ini telah mengetahui semua yang mereka butuhkan tentang perusahaan. Selain itu diasumsikan mereka sudah mengetahui anatomi perusahaan dan permasalahannya
- Proses kegiatan Seleksi & Penempatan Karyawan meliputi tahapan --
1. Undangan Terhadap Kandidat Potensial
Kegiatan ini pada hakikatnya bertujuan untuk mengundang sebanyak mungkin kandidat potensial agar berpartisipasi pada kegiatan seleksi yang akan dilakukan. Undangan dilakukan mulai dari pemasangan iklan di media masa, pemberitahuan melalui web, dan penyebaran informasi di sentra – sentra pasar tenaga kerja, seperti di kampus. Bukan mustahil, seleksi juga dilakukan di kampus melalui program ”On Campus Recruitment”
2. Seleksi Administratif
Proses seleksi terhadap surat lamaran, sehingga kandidat yang akan mengikuti seleksi adalah mereka yang memiliki kualifikasi administratif sesuai dengan jabatannya. Indikator yang digunakan dalam seleksi administratif, seperti --
1. Latar Belakang Pendidikan
2. Usia
3. Pengalaman Kerja
4. Gender
5. Dll
3. Pemanggilan Kandidat
Kandidat yang lolos seleksi administratif akan dipanggil untuk mengikuti proses selanjutnya. Pemanggilan dilakukan secara bersamaan menggunakan telepon atau e-mail. Kami akan memastikan bahwa seluruh kandidat yang akan mengikuti proses selanjutnya dipanggil sesuai dengan alamat yang diberikan.
4. Seleksi Kemampuan/ Kompetensi
Pada tahap ini seleksi dilakukan dengan menggunakan serangkaian alat tes psikologis. Kombinasi alat tes yang digunakan merepresentasikan kompetensi yang menjadi tuntutan jabatan, sehingga hasil seleksi akurat, valid, dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan penerimaan karyawan.
Aktifitas pada tahap seleksi kemampuan/ kompetensi, meliputi --
Aktifitas pada tahap seleksi kemampuan/ kompetensi, meliputi --
a. Tes Klasikal, menggunakan perangkat alat tes psikologis yang telah didesain sebelumnya. Setelah melalui tes ini, secara empiris hanya sekitar 40% dari setiap batch (1 batch terdiri atas 25 – 50 orang kandidat) yang lolos, selebihnya dinyatakan gugur
b. Wawancara, untuk memperkuat hasil Tes Klasikal, dilakukan wawancara secara individual terhadap seluruh kandidat yang lolos Tes Klasikal sehingga diperoleh gambaran diri kandidat yang komprehensif dan mendalam. Secara empiris hanya sekitar 30% dari kandidat yang lolos Tes Klasikal yang lolos pada fase wawancara ini.
Aspek yang diukur maupun metode yang digunakan pada seleksi kemampuan/ kompetensi secara lebih lengkap dapat dilihat pada bagian Jasa Pemeriksaan Psikologis
5. Rekomendasi: Penyerahan Laporan Kandidat
Tahap akhir program Selection & Placement Service adalah rekomendasi kandidat yang paling sesuai dengan kualifikasi jabatan. Sebanyak 3 – 5 kandidat yang dinyatakan lulus seluruh tahapan seleksi dan yang paling memiliki kesesuaian dengan kualifikasi jabatan akan direkomendasikan kepada anda. Masing – masing kandidat akan dilengkapi dengan Laporan Pemeriksaan Psikologis, berupa laporan tertulis yang terdiri atas --
1. PSIKOGRAM, merupakan penyebaran skor kuantitatif aspek – aspek psikologis yang diperoleh dari berbagai kombinasi hasil kegiatan pengukuran.
2. URAIAN, merupakan gambaran lengkap kekuatan, kelemahan, dan aspek - aspek yang memerlukan pengembangan lebih lanjut.
3. KESIMPULAN, merupakan rangkuman dari aspek – aspek yang menonjol atau perlu diperhatikan berkaitan dengan kemampuan melaksanakan tugas yang akan diberikan.
Seluruh kandidat yang direkomendasikan akan diserahkan kepada anda untuk mengikuti proses internal perusahaan, seperti Core Competencies, User Interview, maupun Tes Kesehatan. Proses internal ini yang akan menentukan satu atau lebih kandidat yang lulus seleksi untuk menempati jabatan tertentu.
- Konsep dari system produksi atau kaidah produksi telah diperkenalkan oleh Post pada tahun 1943. Konsep ini kemudian ditampilkan kembali dalam konteks proses bahasa alami dalam kaidah-kaidah penulisan dari Chomsky pada tahun 1957. Aturan produksi yang diusulkan adalah untuk memodelkan penyelesaian permasalahan tingkah laku manusia oleh Newell dan Simon pada tahun 1972 dan sejak itu Alan Newell menjadi salah satu pendukung utama dari teknik ini sebagai sebuah alat yang sangat berguna untuk system pakar. Kaidah produksi menjadi acuan yang sangat sering digunakan oleh system inferensi, system berbasis kaidah dan dalam kasus penyelesaian masalah tingkah laku manusia ataupun dalam produksi sederhana.
System produksi memainkan sejumlah peran yang penting yang akan kita periksa kelebihan dan kekurangannya lebih luas dalam baagian ini yaitu :
1. Kekuatan skema representasi pengetahuan. System produksi tidak hanya direpresentasikan dalam pengetahuan tetapi juga kegiatan. Arsitektur system produksi pada kenyataannya ekuivalen dengan bentuk umum dari mesin turing dan diidentifikasikan sebagai “Mesin Newell”.
2. Jembatan penghubung penelitian AI dengan system pakar. System produksi memberikan suatu bahasa yang merupakan representasi dari pengetahuan pakar yang sangat alami.
3. Model heuristic untuk perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia merupakan protocol asli yang membawa Newell untuk merumuskan konsep produksi. Paradigm dari perilaku manusia menyajikan suatu fungsi heuristic yang bernilai dari pemicu penelitian lebih lanjut.